SERANG - Menyikapi Fenomena alam dan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra, Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) sejak beberapa waktu lalu.
Plt. Kalaksa BPBD Kota Serang Diat Hermawan mengungkapkan Pemerintah Kota Serang (Pemkot Serang) sudah mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya.
Antisipasi dan simulasi kegawatdaruratan bencana (mitigasi), kata Diat beberapa waktu lalu sudah melangsungkan simulasi bersama Team Reaksi Cepat (TRC) dan Stakeholder terkait untuk memberikan edukasi dan penanganannya.
"Alhamdulillah, sampai saat ini Kota Serang masih aman, namun kita perlu mewaspadai potensi bencana yang mungkin terjadi," kata Diat sebelum melangsungkan rapat koordinasi pusat dan daerah dalam rangka perayaan natal dan tahun 2025 dan tahun baru 2026 secara zoom meeting, Senin (1/12/2025).
"Kota Serang memiliki empat wilayah yang rawan banjir, yaitu Kecamatan Serang, Kasemen, Taktakan, dan Walantaka. Sementara itu, potensi angin puting beliung dan longsor terjadi di Kasemen, Serang, dan Walantaka. Alhamdulillah sampai saat ini Kota Serang masih aman," ucapnya
Kendati demikian, lanjut Diat mawas diri dan kewaspadaan terkait dengan bentuk dan ciri potensi bencana harus diantisipasi.
Pemkot Serang, kata dia telah melakukan upaya mitigasi non-struktural, seperti sosialisasi, pelatihan, dan simulasi, untuk menghadapi bencana. Namun, Kepala BPBD Kota Serang mengakui bahwa peralatan yang dimiliki masih terbatas.
"Kita memiliki tiga set perahu, satu mobil tangki, dan 25 orang tim reaksi cepat, namun secara kuantitas masih minim," kata Plt. Kepala BPBD Kota Serang.
Diat mengatakan bahwa Pemkot Serang telah menyiapkan tempat pengungsian sementara, dapur umum, dan klaster kesehatan untuk menangani korban banjir bilamana nanti diperlukan.
"Kita juga telah melakukan sosialisasi, pelatihan, dan simulasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi bencana banjir," kata Kepala BPBD Kota Serang.
Ia kembali menjelaskan Pemkot Serang juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah ke saluran air, dan tidak membangun bangunan liar di sekitar saluran air.
"Kearifan lokal seperti gotong-royong juga sangat penting dalam mengantisipasi bencana banjir," kata Kepala BPBD Kota Serang.
"Kita berharap usai simulasi dan rapat koordinasi ini dapat meningkatkan peralatan dan sumber daya manusia untuk menghadapi bencana. Kota Serang juga siap menjadi klaster pengungsian, kesehatan, dan logistik jika terjadi bencana di daerah lain," imbuhnya.
Penulis: Admin.
Categories
More News