SERANG – Pandemi Covid-19 menyadarkan pentingnya pengembangan dan pembangunan di sektor perhutanan bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Tak terkecual bagi ibukota Provinsi Banten, Kota Serang.
Peran penyuluh penting dalam upaya meningkatkan produktivitas di sektor perhutanan. Mereka adalah corong informasi dalam menerima berbagai produk penelitian dan pengembangan teknologi di bidang perhutanan.
Akan tetapi, sebagai negara berbasis perhutanan, Indonesia mengalami defisit tenaga penyuluh. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten menggelar Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) yang diikuti oleh 55 penyuluh di Provinsi Banten.
Hal itu dilakukan agar para penyuluh di Provinsi Banten mulai dari Kota Cilegon, Kota/Kabupaten Serang, Tangerang dan lainnya mampu melakukan pengelolaan sampah organik agar tidak merusak ekosistem perhutanan.
"Saya sangat tertarik dengan metode pengelolaan sampah organik seperti yang di lakukan PEPELING (Penggiat Pecinta Lingkungan) Kota Serang," Kata Kadis DLHK Provinsi Banten, Wawan Gunawan kepada FK-KIM Kota Serang, Minggu (27/03/2021).
Wawan juga mengaku akan berupaya untuk mengembangkan pengelolaan sampah seperti ini di tingkat Provinsi Banten.
"Nanti saya akan melihat langsung ke TPS3R di Sepang dan ngopi bareng sambil podcast di tempat sampah," ucapnya dengan antusias.
Penulis: @riniananing FK-KIM Kota Serang