Melihat tatapannya hampa,

wajah sayu menyimpan pilu,

sulit untuk senyum,

kesedihan seperti darah beku membiru,

Belahan hatinya telah pergi,

meninggalkan jejak buah hati,

jiwanya hancur membawa luka,

nafsu kebencian mencabik-cabik,

Lelaki kurus bermandikan peluh,

di sudut lamunan duduk memelas waktu,

menanti ia pulang kembali,

sesekali menggerutu Tuhan, mana adilmu ?

Aku suguhkan mawar merah,

agar kepingan hati yang terserak kembali utuh, biarkan tersenyum pada matahari yang tengah tenggelam,

biarkan otot tangannya kekar meninju langit,

biarkan kakinya kokoh mencengkram bumi,

Lelaki kiri di sudut sunyi yang perih,

lirih menangis hatinya masih menanti kapan ia kembali.....

Serang, 4 Agustus 2022 KIM Cipocok Jaya,

Penulis : Kim Cipocok Jaya Adhar Fahri sekaligus Tokoh Pemuda Kota Serang.